Situs Bojongmenje terletak di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Saat ini candi yang diperkirakan pernah berdiri di situs ini masih dalam proses penelitian dan pemugaran, sehingga belum ada gambaran mengenai bentuk dan fungsi bangunan tersebut pada mulanya.
Candi Bojongmenje dibangun dari batu andesit, diperkirakan berdenah dasar bujur sangkar dengan sisi sepanjang 6 m. Dari reruntuhan bangunan yang ditemukan, dapat diketahui bahwa bentuk bangunan candi sangat sederhana dan dindingnya hanya terdiri satu lapis tanpa hiasan relief. Kesederhanaan tersebut menjadi petunjuk bahwa peradaban manusia yang membuatnya masih lebih sederhana dibandingkan dengan peradaban pada masa pembangunan Candi Prambanan dan Candi Barabudhur. Sampai saat ini belum ditemukan sumber tertulis yang menjelaskan hubungan Candi Bojongmenje dengan kerajaan tertentu yang pernah ada di Jawa Barat namun, berdasarkan temuan-temuan arkeologis di situs Bojongmenje, diperkirakan bahwa candi tersebut dibangun pada abad ke-7 dan ke-8. Dengan demikian, usia Candi Bojongmenje lebih tua dibandingkan dengan usia candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur atau setidaknya setara dengan Candi Dieng di Jawa Tengah.
Situs purbakala ini ditemukan pada 18 Agustus 2002. Penemuan benda tersebut berawal dari upaya warga setempat untuk mencari tanah penguruk gang di dekat lokasi candi. Di lahan milik salah seorang penduduk, yang bernama Anen, mereka melihat sekerumunan semut. Para penduduk kemudian mencoba menggali tanah di sekitar lokasi kerumunan semut tersebut. Sampai pada kedalaman setengah meter, mereka menjumpai tanah berongga yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu yang tertata rapi. Penggalian terus dilakukan sampai formasi batu-batu itu terlihat. Ketika mencapai kedalaman sekitar 80 cm, penggalian pun dihentikan dan temuan tersebut dilaporkan kepada yang berwajib.
Sampai akhir tahun 2005 ini proses penggaliannya masih belum selesai, sekeliling situs yang terletak di perkampungan penduduk ini sekarang telah dikelilingi pagar. Tempat berdirinya bangunan yang saat ini sedang digali tampak menyerupai kolam yang dipenuhi air. Reruntuhan bangunan di tengahnya juga dipasangi pagar kawat berduri untuk mencegah terjadinya pengrusakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di tepi areal situs didirikan bangunan sementara yang dipergunakan sebagai tempat pencatatan, penelitian dan penyimpanan benda-benda arkeologis yang ditemukan di situs tersebut. Di dalam bangunan tampak berbagai bentuk batu reruntuhan bangunan teronggok di sudut ruangan. Beberapa onggokan batu reruntuhan bangunan juga terlihat berjajar sepanjang sisi halaman. Di antara onggokan-onggokan tersebut terdapat juga potongan-potongan bata merah. Sebagian lagi masih dalam proses perekaan mengenai bentuk dan letaknya.
Menurut petugas yang menjaga situs ini, ada hal-hal yang diduga mempercepat kerusakan Candi Bojongmenje, di antaranya bahwa konon lahan tersebut pernah dijadikan tentara Jepang sebagai tempat latihan perang menggunakan alat-alat berat seperti tank, panser, dsb. Selain itu, lahan tersebut juga pernah menjadi tempat pemakaman umum.
0 komentar :
Posting Komentar