TENTANG INDONESIA

Situs Megalit

Candi Indonesia -  Situs Megalit

Megalit di sebuah desa di kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumatera Selatan (1931).
Patung megalitik di Pematang Panggang, Ogan Komering Ilir(foto diambil di masa Hindia Belanda).
Tugu Megalit, Mane Braz, Brittany

Megalit adalah batu besar yang digunakan untuk membangun struktur atau monumen. Megalitik adalah struktur yang dibuat oleh batu besar.

Megalit berasal dari kata dalam bahasa Yunani μέγας megas berarti besar, dan λίθος lithos berarti batu.

Kebudayaan Megalitikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolitikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.

Contohnya hasil kebudayaan zaman megalitikum: kapak persegi, kapak lonjong, Menhir , Dolmen, Kubur batu, Waruga, Sarkofagus, Punden Berundak

Stonehenge

Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Megalitikum yang terletak di Salisbury Plain, Propinsi Wilshire, Inggris. Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya,yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton),semua batu tegak tsb disusun dengan bentuk tegak melingkar.

Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi sayang, pada saat ini kebanyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.
[sunting]Budaya megalitikum di Indonesia

Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga sekarang.

Pasemah

Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan-tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah.

Nias
Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20).

Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan.

Sumba

Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.

Pranala luar
(Inggris) Dolmens, Menhirs & Stones-Circles in the South of France
(Inggris) Megaliths in Charente-Maritime, France
(Inggris) Dolmen Path - Russian Megaliths
(Inggris) The Megalithic Portal and Megalith Map
(Inggris) Index of Megalithic monuments in Ireland
(Inggris) The Modern Antiquarian
(Inggris) Pretanic World - Megaliths and Monuments
(Inggris) Modern Megalith-Building

Situs megalitik Terjan Kec Kragan Kab Rembang Central Java Indonesia (MSI Rembang)
Kategori: 
Arkeologi Afrika
Arkeologi Asia

0 komentar :

Posting Komentar

Blogger news

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...